Es Krim Ragusa yang berlokasi di Jalan Veteran I No. 10 adalah cafe ice cream yang sudah
ada sejak jaman kolonial Belanda. Ragusa berasal dari nama keluarga
Italia.
Bangunannya bergaya khas Belanda, saat memasukinya dapat merasakan
kembali ke masa lalu. Kursi-kursinya terbuat dari rotan
dengan model kuno dan meja yang sederhana pula. Di bagian dinding, terlihat foto-foto hitam putih yang
menggambarkan bagaimana keadaan Es Krim Ragusa dahulu dan photo-photo sudut kota Jakarta jaman dulu.
Ruangannya tidak menggunakan AC, hanya menggunakan kipas
angin, mungkin atap bangunannya yang tinggi itu membantu mengurangi udara panas. Mesin kasir juga terlihat kuno dan tempat untuk menyajikan es krim pun antik. Pemiliknya sepertinya memang ingin mempertahankan nuansa tempo dulu bagi
pengunjungnya.
Walau bangunan dan interiornya kuno, rasa dari es krimnya layak untuk dicicipi. Beberapa
menu yang ada misalnya spaghetti ice cream, banana split, special mix, tutti frutti, chocolate sundae, cola float dan nougat.
Dibuat secara handmade dan tidak ada bahan pengawet yang digunakan dalam pengolahan es krimnya,
sehingga pada saat disajikan, tak lama air sudah menggenang
di mangkok es krim, jadi harus buru-buru disantap sebelum mencair. Komposisi susunya pas, tidak membuat eneg.
Selain es krim, kita juga
bisa memesan makanan lain seperti otak otak, sate, gado-gado, kue apeatau rujak juhi. Hanya makanan ini yang menjual beda. Jadi para pedagang-pedagang tadi berjualan di depan rumah es krim ini. Kadang ada juga pengamen yang mampir melantunkan
tembang-tembang tempo dulu.
Sewaktu kecil sering diajak kesini sampai sekitar SMP, bulan lalu tiba-tiba kepengan nyobain lagi setelah sekian lama. Dan woow begitu sampai sana penuh (karena hari Minggu?) dan pelayannya jutek banget, ga ramah sama sekali. Nanya menu diminta antri dulu di depan kasir dengan galaknya. Lagi liat-liat menu, disuruh cepat langsung pesan. Jadi bingung ini pembeli atau penjual yang adalah raja ya.