May 2016
Akhirnya bersambung lagi ini edisi jalan-jalan ke SuMut. Ya walau perginya kapan, sampe sekarang belum selesai juga ceritanya. Begitulah, ga tamat-tamat diselak kesibukan dan kemalasan :D
Istana Maimun adalah salah satu peninggalan sejarah masa Kerajaan Deli merupakan salah satu ikon Kota Medan. Istana ini terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Sampai saat ini istana masih dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli.
Pada sisi kanan istana kita bisa melihat meriam
bernama Meriam Puntung atau Meriam Buntung, berada dalam sebuah bangunan kecil. Menurut legenda, meriam ini adalah jelmaan dari saudara laki-laki seorang puteri
yang cantik jelita yang berubah menjadi meriam untuk mempertahankan istana dari serbuan Raja Aceh yang ditolak cintanya oleh sang kakak. Kisah lengkap mengenai legenda Meriam Puntung ini dapat dibaca pada satu buah prasasti di
dekat pintu masuk istana.
Di dalam Istana juga terdapat souvenir-souvenir yang dijajakan. Juga ada jasa penyewaan pakaian khas Melayu. Tiket masuk cukup murah, tetapi kondisi Istana khususnya bagian yang dibuka untuk umum agak memprihatinkan (buat saya). Kondisi lantai dan kursi-kursi
berdebu, lampu remang-remang yang membuat suasana sumpek, toko-toko souvenir di dalam Istana yang mengganggu pemandangan. Harga tiket yang Rp 5.000 itu mungkin tidak mencukupi biaya perawatan istana (atau biaya hidup ahli waris kesultanan).
No comments:
Post a Comment