Dec 2015
Mau back to nature ceritanya, menikmati sensasi menginap di tengah hutan, jadilah kami menginapnya di Wisma Banteng yang berada di Savana Bekol Taman Nasional Baluran. Saat
menginap di sini kami dihimbau untuk menutup pintu dan semua jendela
agar tidak ada monyet-monyet jahil yang masuk dan membuat kekacauan di
wisma.
Karena berada di kawasan konservasi jadi fasilitas yang tersedia agak terbatas. Listrik di penginapan ini hanya menyala dari pukul 18.00 sampai 23.00 saja. Kamar-kamarnya juga kurang bersih dalam arti banyak serangga-serangga kecil di kasur dan kaca jendela.
Semakin malam semakin banyak serangga yang keluar, ada juga 3 tokek yang menemani kami tidur malam itu. Saya yang langsung sugesti gatal-gatal saat melihat serangga-serangga di kamar itu, akhirnya memutuskan untuk tidur di sofa ruang tengah saja, yang kemudian diikuti teman-teman lain yang memindahkan kasur dari kamar tidur ke ruang tengah.Untuk bisa tidur malam itu saya minum antimo dan semprot-semprot Thieves Spray dari Young Living.
Di dapur tersedia panci dan piring yang mencurigakan juga kebersihannya. Area kamar mandi cukup bersih, airnya dingin dan mengalir deras. Saat listrik mati, air masih tetap menyala.
Untuk makan malam, kami memesan nasi soto di rumah makan di Pantai Bama siang sebelumnya. Sekitar magrib makanan diantar bersamaan dengan si Bapak pemilik rumah makan tersebut pulang. Kelebihan menginap di dalam taman nasional adalah kita dapat langsung mengamati kehidupan alam liar di waktu pagi hari.